Entrepreneur dimulai sejak dini

Setiap orang terlahir dalam potensi Entrepreneurship, Lingkungan bisa mendukung atau mematikan jiwa entrepreneur

Theopreneur

Allah secara kreatif dan inovatif menciptakan alam semesta dan isinya

Slide 3 Kreativitas dan Inovasi

Kreativitas dan Inovasi adalah bagian dari aktualisasi makna segambar dan serupa dengan-Nya.

Mari berentrepreneur di STT IKSM Santosa Asih

STT IKSM Santosa Asih menyadari peluang entrepreneur dan berusaha mengembangkannya secara terstruktur 6 bulan

Dr.Yonas Muanley, M.Th.

Yonas Muanley sudah duluan jadi dosen GoBlog di blogspot. Ayo para dosen Teologi mari kita sama-sama "GoBlog", para mahasiswa telah canggih dalam "GoBlog".

Thursday, January 28, 2016

Teo-preneur

Renungan Teo-preneur

Allah melakukan kreativitas dan inovasi yang amat luar biasa. Alam semesta dicipta dan diinovasi sedemikan lengkap. Jika satu unsure saja dalam alam semesta ini disimpan oleh Tuhan, misalnya “udara”, maka sudah pasti terjadi kematian masal secara hitungan detik.
Penulis kitab Kejadian (bnd. Kej. 1) menegaskan bahwa Allah menciptakan langit dan bumu sedemikian lengkap. Allah adalah sang entrepreneur, Ia pemilik dan pelaksana kreativitas dan inovasi. Tuhan Allah menciptakan manusia “segambar dan serupa dengan-Nya”. Dan menjadikan manusia sebagai mandataris-Nya di bumi ciptaan-Nya.
Jika Tuhan bukan sang entrepreneur maka manusia tidak punya kesempatan berkreasi dan berinovasi. Allah memberi tempat kepada manusia untuk berkarya. Seorang entrepreneur adalah seorang pencipta lapangan kerja (mengusahakan tempat kerja bagi orang lain). Penulis kitab Kejadian memberi narasi bahwa setelah Tuhan menciptakan alam semesta dan manusia (Adam dan Hawa), Tuhan menempatkan manusia di taman Eden untuk “mengusahakan” dan “memelihara”. Sang Entrepreneur menciptakan peluang kerja bagi Adam dan Hawa dengan menyediakan “Taman Eden”. Sang Entrepreneur juga telah melengkapi manusia dengan kemampuan dalam kreativitas dan inovasi. Ini membedakan manusia dengan makluk lain. Jika monyet, orang hutan dan sejenisnya diberi kemampuan entrepreneur maka ada hotel-hotel berbintang di hutan-hutan, buah-buahan pasti dipanen oleh monyet-monyet untuk dijual ke tempat lain. Boleh jadi monyet bisa membuat senjata buklir di hutan. Tapi ini sulit terjadi karena monyet tidak diberi kemampuan entrepreneur.
Saya pernah melihat gambar di internet, seorang ibu memangku seekor monyet kemudian membuka buku (Silakan lihat gambar monyet sedang melihat buku, klik DISINI) yang terbuka disini seakan-akan monyet bisa diajar membaca. Jika monyet bisa berhasil membaca maka ia kembali ke hutan dan membuka sekolah di hutan. Namun hal ini tidak akan terwujud. Teo-preneur telah mengatur secara pasti batas-batas itu.
Tuhan sudah berentrepreneur sehingga kita punya tempat untuk berentrepreneur. Mari kita berentrepreneur dalam control Teo-preneur.

Salam entrepreneur


Yonas Muanley

Tujuh Tangga Entrepreneur

Untuk mencapai Standar Kompetensi ini mahasiswa harus melalui 7 Kompetensi Dasar yang digambarkan dalam bentuk 7 Tangga. Tangga ini disebut 7 Tangga Kompetensi Entrepreneur (liha gambar berikut). Saya sengaja merumuskan 7 Kompetensi Dasar karena jumlah pertemuan hanya 14 x. Lihat 7 tangga kompetensi entrepreneur berikut ini.


Standar Kompetensi

Standar Kompetensi Mata Kuliah Entrepreneurship atau kewirausahaan dalam postingan ini disajikan dalam bentuk powertpoint.


Wednesday, January 27, 2016

Mohon Maaf

Saya harus mengurangi beberapa bagian dari setiap kompetensi dasar dari materi kuliah entrepreneurship. Saya melakukan ini  karena budaya Kopi Paste. Jika seluruh materi yang saya siapkan dikopi paste maka ada kekuatiran saya yakni ketika saya menerbitkan buku bisa dianggap kopi paste dari blog atau karya orang lain. Untuk itulah saya mengurangi materi dalam blog ini.

Sunday, January 24, 2016

Kabar Gembira untuk Blogger

BERITA SUKA CITA UNTUK BLOGGER PEMULA

Para blogger dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok, yakni:
1.      Blogger tingkat pemula (Untuk yang pemula coba buat blog disini. Klik disni
2.      Blogger tingkat menengah
3.      Blogger tingkat mahir
      Para mahasiswa dapat dikategorikan blogger pemula, tapi mungkin ada yang sudah lama ngeblog dan dapat dikategorikan tingkat menengah. Baik blogger pemula maupun blogger menengah yang mau punya penghasilan aktif dan pasif secara online maka ini pilihannya, segera bergabung di sini Mau lihat contoh, silakan klik ini atau yang lain, Klik disini, mau lihat yang lain, Klik disini
Bagi blogger pemula, silakan Anda mencari peluang dengan menuangkan ide Anda dalam bentuk tulisan, foto, hobi seperti memasak dan lain-lain di salah satu media social yang begitu Anda selesai membuat blog langsung muncul iklan yang memberi penghasilan kepada Anda. Media social yang saya maksudkan adalah “BlogSaya.Com
Uniknya dalam media social ini yaitu sistemnya. Anda bisa mengajak teman atau relasi Anda untuk bergabung dalam media ini melalui link referral Anda.
Sistemnya adalah Anda membuat blog, kemudian mengajak teman, dan Anda mendapat komisi.
Penjelasan membuat blog. Membuat blog yang dimaksud disini, yakni: Anda membuat blog di BlogSaya.com. Caranya adalah Anda memasukan email dan password (untuk password, jika Anda tidak mau memakai password email maka Anda bisa buat password khusus untuk log in di blogsaya.com). Silakan Anda klik disini untuk mendaftar
Setelah Anda masuk ke dasbor Blogsaya.com, Anda bisa membuat blog dengan cara:
Membuat Judul Blog. Silakan lihat punya saya, klik disini
Judul Postingan. Silakan klik disini
Postingan. Silakan klik disini
Masukan foto yang Anda miliki (jumlahnya terserah Anda)
Mengapa Anda mendaftar di BlogSaya.com
1.      BlogSaya.Com merupakan sebuah platform baru yang menggabungkan antara blog dan social media
2.      BlogSaya.com memberikan penghasilan tambahan kepada para blogger.
3.      Setiap blog baru yang kita buat di BlogSaya.com sudah dilengkapi dengan scrip iklan dan referral
4.      Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia
5.      Cocok untuk blogger pemula mendapat penghasilan dari Internet. Artinya begitu Anda membuat blog langsung muncul iklan, ketika pengunjung mengklik iklan maka Anda mendapat uang
6.      Anda bisa melihat penghasilan Anda di dasbor blogsaya.com
Peluang Penghasilan Online di BlogSaya.Com
Ada dua peluang yang diberikan oleh BlogSaya.Com kepada para blogger, khususnya blogger pemula untuk mendapatkan penghasilan online (penghasilan melalui internet), dua peluang yang dimaksud yakni:

1. Menjadi Blogger

Saya sudah lama menjadi blogger, dan masih terus belajar. Selama ini saya lebih banyak menggunakan blogspot.com (www.blogger.com atau www.blogger.co.id). Menjadi blogger di blogspot memiliki peluang untuk mendapatkan penghasilan online dan saya sudah mengalaminya di blogspot.com. Penghasilan yang saya peroleh di blogspot dari menulis (blogger) adalah menjual jasa sesuai kemampuan yang saya miliki. Selain itu saya berjuang untuk mendapat penghasilan melalui iklan. Saya sudah mencoba beberapa situs  yang menyediakan program publisher. Saya sudah mendaftar blog saya di beberapa website yang menyediakan program publisher, diantaranya yang pernah sukses adalah pemasang.com, yang lainnya belum ada kabar. Namun saya terus berjuang. Di tahun 2016, saya mendaftar kembali di Google Adsense tetapi karena sedikit kesalahan saya maka permohonan saya ditolak. Kesalahan saya yaitu dengan tidak sengaja menggunakan dua blog dengan email yang berbeda untuk mendaftar di Google Adsense. Penolakan ini memacu saya untuk terus berjuang. Dalam perjuangan itu tibalah saya pada mendaftar di KlikSaya.com. Pendaftaran itu sudah saya lakukan beberapa tahun yang lalu. Saya kemudian mendaftar ke KlikSaya.Com untuk program Terbitkan Iklan dengan username dan password lama. Saya mendaftar dua blog. Blog yang pertama pengunjungnya 25.000 pengunjung, blog yang kedua 90.000 sekarang di atas 100.000 pengunjung. Beberapa waktu kemudian saya mendapat balasan via email bahwa blog saya yang 25.000 pengunjung belum memenuhi syarat karena pengunjung perbulannya terlalu sedikit sehingga akan mempengaruhi penghasilan. Sedangkan yang satunya diterima.
Saya terus bersemangat untuk berjuang, khususnya di kliksaya.com. dan ternyata saya menemukan satu program yang praktis yaitu di BlogSaya.Com. Saya katakana praktis atau lebih tepat sangat mudah karena mendaftar dan menerbitkan iklan juga tidak terlalu ribet dengan syarat-syarat yang berat, seperti pengunjung blog harus lebih banyak. Asyiknya yakni di BlogSaya.Com begitu selesai membuat blog maka langsung muncul iklan. Silakan lihat disini.
Ayo blogger pemula, daftar di BlogSaya.Com. Setelah mendaftar, buatlah sebuah blog dan buatlah tulisan-tulisan atau konten yang menarik, selain tulisan, kita juga bisa memposting foto-foto unik yang kita miliki, atau juga jurhat di blog. Nanti sistem BlogSaya.Com akan bekerja secara otomatis untuk langsung memasang iklan pada blog Anda, dan Anda akan mendapatkan komisi dari iklan tersebut.Komisi itu kita peroleh dari pengunjung blog yang mengklik iklan yang ditayangkan di blog. Kita tidak boleh mengklik iklan di blog kita. Tindakan ini sangat dilarang oleh pemilik website.
Bagaimana menjadi blogger di BlogSaya.Com.
Menjadi blogger di BlogSaya.Com sebanarnya sangat mudah dan sifatnya gratis (kita tidak membayar blog yang kita buat di BlogSaya.Com). Mudahnya membuat blog di BlogSaya.Com disebabkan karena hanya dalam beberapa klik, kita sudah mendapatkan satu buah blog cantik dalam akun kita. Ada tersedia template yang kita pilih untuk mempercantik blog, selain itu tentunya template yang kita pilih sesuai isi postingan kita. Tulisan-tulisan yang dapat kita posting di BlogSaya.Com juga terserah kepada kita. Kita bisa membuat tulisan yang sifatnya:
1. Berbagi ilmu, artinya kita membuat tulisan untuk menjadi berguna bagi orang lain. Berbagi ilmu itu sesuai dengan ilmu yang kita ketahui. Misalnya kita berbagi ilmu tentang cara mengobati tekanan darah tinggi dengan ramuan herbal. Ambil contoh kita posting kasiat “daun afrika”, Bagi seorang guru, dapat berbagi ilmu melalui mata pelajaran yang diasuh, misalnya Matematika dengan memilih topic “Cara Mengajar Matematika yang menyenangkan”. Hal yang sama berlaku untuk disiplin ilmu yang lain. Berbagi ilmu juga dapat dilakukan secara sederhana. Misalnya bagaimana cara merawat kulit atau tangan yang terkena gosokan dengan tidak meninggalkan bekas akibat terkena panas gosokan, atau kulit kaki yang terkena knalpot motor. Bisa memposting tulisan tentang manfaat “Trace Mineral”.
2. Berbagi berita terbaru. Ada banyak berita baru yang bisa kita sampaikan dalam bentuk tulisan di blog kita. Tetapi tetap menjaga agar tidak mencemarkan nama orang lain. Berita baru itu kita dapatkan dari Koran, majalah, TV dan di lingkungan di mana kita berada. Berita seperti bencana alam, longsong dan lain-lain.

3. Berbagi status. Dalam blog di BlogSaya.Com juga kita dapat memposting tulisan yang sifatnya berbagi status.  
4. Membuat cerita
Kita bisa menyampaikan cerita yang bersifat mengandung pesan moral, atau cerita-cerita yang berguna kemudian kita posting di BlogSaya.Com
5. Curhat. Di BlogSaya.Com juga kita bisa muat postingan tentang curhat tetapi curhat juga tetap memperhatikan hak orang lain. Pokoknya jangan sampai mencemarkan nama baik orang lain
6. Foto.
Banyak foto-foto yang kita miliki dapat kita pilih dan posting di BlogSaya.Com. Kini banyak fasilitas yang menopang kita untuk mengambil gambar. Misalnya dengan Hp merek Nokia, Samsung, Black Berry, Hp Samsung yang berkamera bagus: Samsung A3, Samsung Galaxy Note 3, Samsung Galaxy Note 4, Samsung Galaxy S4, Samsung Galaxy S5, Samsung Galaxy K Zoom, Hp Samsung Androit Kamera Terbaik untuk Selfie. Anak muda senang dengan tren selfie, berfoto selfie sebaiknya dimuat di BlogSaya.Com, dari pada hanya di social media lainnya seperti facebook dan instagram. Nokia Lumia 1020, Nokia Lumia 610, Iphone 6, iphone 6 plus, oppo find piano, Mito A355, Samsung Galaxy J1 Ace - 4GB - Putih
Samsung Caramel E1272,  White, Samsung Galaxy K-Zoom, Sony Xperia Z1 Compact
Sony Xperia Z1 C6903, Meizu MX4, Sony Xperia Z3, Hp Merek LG G3

Selain Hp, kita bisa mengambil foto dengan beberapa merek kamera berikut ini:

EOS Digital SLR Cameras, EOS M Series Digital Cameras, EOS M Series Digital Cameras, EOS Digital SLR Camera Bundles, EOS Digital SLR Camera Bundles.
Sistem dalam BlogSaya.Com secara otomatis akan menambahkan iklan dalam blog Anda. Sebagai blogger di BlogSaya.Com kita mendapat komisi dari iklan yang dimuat dalam blog Anda. Semakin banyak pengunjung di blog kita, maka semakin besar pula komisi yang akan kita terima dari iklan yang ditayangkan dalam blog

2. Sistem Referal

Sistem referral yang dimaksud dalam blogsaya.com adalah system jaringan. Sistem ini memungkinkan kita mengajar teman-teman, kenalan atau orang lain yang senang ngeblog untuk bergabung ke BlogSaya.Com, maka Anda akan mendapatkan komisi sebesar 10 % dari penghasilan teman Anda.
Teman atau kenalan atau siapa saja yang kita ajak, baik melalui online atau ofline untuk mendaftar di blogsaya.com menjadi downline kita. Teman atau kenalan yang bergabung langsung dibawah kita disebut downline tingkat pertama, dan imbalannya kita akan mendapatkan 10% dari penghasilan downline pertama. Selanjutnya tetap kita mendapat komisi. Perkembangan downline tidak dibatasi. Ayo bergabung ke BlogSaya.com dengan klik disini  



Setelah Anda mendapat hasil dari ngeblo pasti Anda tersenyum






Penerapan entrepreneurship dalam berjemaat atau entrepreneur rohani

Kompetensi Dasar 8
Mendiskusikan Penerapan entrepreneurship dalam berjemaat (Entrepreneur Rohani)

  1. Entrepreneur ekonomi
  1. Entrepreneur rohani (membuka pos PI)
  2. Kreativitas dan Inovasi dalam Entrepreneur Kristen
Seorang pemimpin jemaat yang hendak mendorong jemaat dalam pergumulan entrepreneur perlu memahami kebenaran teori entrepreneur yaitu seorang entrepreneur adalah creator dan innovator. Tanpa dua hal ini maka entrepreneur tidak dapat terlaksana. Untuk itu, seorang pemimpin jemaat yang menerapkan gaya kepemimpinan entrepreneur Kristen bagi anggota jemaat perlu memahami teori kreativitas dan inovasi. Dua teori itu diuraikan sebagai berikut.
2.1.      Kreativitas dalam entrepreneur Kristen
Tuhan adalah creator. Melalui firman-Nya segala yang ada dalam semesta ini tercipta (bnd. Kej.1). Oleh karena itu, seorang pemimpin Kristen yang menerapkan gaya kepemimpinan entrepreneur Kristen harus menyadari dan memiliki kemampuan dalam kreativitas dan inovasi. Kreativitas bukanlah semata-mata memecahkan masalah, tertapi menciptakan sesuatu yang lebih baik, orisinil, dan pemecahan masalah yang kreatif. Kreativitas juga merupakan cara mengoptimalkan dan menggunakan pengetahuan anda untuk mengatasi masalah yang belum ada jawaban yang pasti. Kreativitas adalah Kemampuan utama dan dasar menjadi kewirausahaan yang sukses,. Kreativitas adalah cara untuk menghasilkan kesuksesan dengan penciptaan ide, gagasan serta memunculkan  ide yang brilian. Kreativitas itu bisa dipelajari dan dilatih. Kreativitas merupakan kemampuan menggunakan cara yang berbeda dan lain dari yang orang lain lakukan. Kreativitas adalah kunci untuk merancang disain produk baru dan munculnya tegnologi baru. Tanpa kreatif berarti tidak ada penemuan.[1]
“Kreativitas seseorang bisa meletup takkala dihadapkan pada tantangan.” [2] Dalam hal ini tantangan yang dihadapi seseorang membuatnya memberdayakan imajinasi  untuk berpikir kreatif.  Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang. [3] Definisi ini menegaskan bahwa kunci utama seorang setelah memutuskan untuk menjadi entrepreneur ialah berpikir kreatif. Tanpa kreativitas mimpi seorang entrepreneur hanyalah angan-angan saja. Berpikir kreatif harus memiliki dasar pola pikir kreatif. Hal ini dapat membantu memecahkan permasalahan guna menemukan solusinya.
BAHAN SELANJUTNYA SAYA SIMPAN




[1] Hendro, Dasar-dasar Kewirausahaan Panduan bagi Mahasiswa untuk Mengenal, Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis, (Jakarta: Erlangga, 2014), hlm. 107
[2] Hendro, Dasar-dasar Kewirausahaan Panduan bagi Mahasiswa untuk Mengenal, Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis (Jakarta: Erlangga, 2014), hlm. 103

Cara Mengatasi Masalah melalui Entrepreneur

Kompetensi Dasar 7
Mengenali Cara Mengatasi Masalah melalui penerapan Entrepreneurship

1.      Mengubah masalah menjadi peluang sukses
Berdasarkan bebrbagai definisi entrepreneur tersebut di atas, jelaslah bahwa seorang entrepreneur adalah seorang yang mampu mengubah masalah menjadi peluang kesuksesan. Seorang anggota jemaat atau orang Kristen tidak dapat terhindar dari masalah sebagaimana yang dialami orang non Kristen. Ada beragam masalah yang selalu terjadi dalam kehidupan manusia, termasuk kehidupan orang Kristen. Dalam menghadapi masalah tersebut, seorang entrepreneur Kristen  menjadikannya sebagai peluang untuk meraih kesuksesan. Jika demikian apa yang dimaksud dengan masalah dan bagaimana mengubah masalah menjadi peluang kesuksesasan dapat diperhatikan dalam teori berikut ini.
Menurut Peter F. Drucker dalam website zainal Hakim menyatakan, masalah dapat timbul akibat ketidakserasian atau suatu penyimpangan, artinya suatu ketidaksesuaian antara yang ada dengan yang “seharusnya” atau antara yang ada dengan yang diasumsikan setiap orang. Dengan kata lain, masalah diartikan sebagai sebuah kumpulan kesulitan ataupun pertanyaan yang perlu diselesaikan, dihadapi, dan membutuhkan jawaban secara pasti. [1]
Kebenaran prinsip yang dikemukakan dalam pendapat Peter F. Drucker tentang masalah tidak dapat disangkal terjadi juga dalam gereja. Ada masalah dalam kehidupan anggota gereja, khususnya masalah dalam kesuksesasan finansial dan masalah-masalah yang non financial, seperti kemampuan merintis pelayanan, masalah-masalah yang berhubungan dengan kerohanian jemaat. Masalah financial anggota gereja dapat juga mempengaruhi kesuksesasan financial gereja. Gereja yang hanya terbatas pada financial yang terbatas pada persembahan anggota jemaat. Ini merupakan beberapa masalah yang perlu diselesaikan melalui pengembangan semangat jiwa entrepreneur anggota gereja. Untuk mengatasi masalah diperlukan usaha.
Menurut Geoffrey G. Meredith (1992) usaha adalah tindakan yang diarahkan dengan menggunakan kekuatan untuk menuju pada pencapaian tujuan tertentu. Usaha diartikan pula sebagai aktivitas-aktivitas yang berkelanjutan dan terus menerus mengalami peningkatan dari aktivitas awal untuk menuju suatu titik pencapaian akhir. Namun dalam dunia bisnis, usaha diartikan sebagai jumlah atau kualitas dari suatu bidang pekerjaan yang menghasilkan suatu output dari pemanfaatan sejumlah input. [2]
Dengan demikian dapat diartikan bahwa masalah usaha adalah suatu kesulitan pada dunia kerja atau bisnis yang terjadi akibat adanya perbedaan antara apa yang diharapkan dengan apa yang telah terjadi sehingga menuntut para pelaku bisnis (pekerja) untuk menyelesaikan kesulitan tersebut dengan sejumlah kekuatan yang dimilki secara maksimal. [3] 
Para wirausahawan hendaknya dapat menganalisis masalah dengan mengumpulkan data-data, mengolahnya, dan menarik kesimpulan dari penganalisisan tersebut. Pemecahan masalah dan cara penyelesaiannya dalam usaha atau bisnis sebenarnya tidak begitu sukar jika seorang wirausahawan sudah banyak pengalaman di dalam lingkungan usaha atau bisnisnya. Jika persoalan-persoalan sudah ditentukan dan semua informasi serta data-data masalah sudah dikumpulkan, seorang wirausahawan harus mengidentifikasi semua cara pemecahan masalah yang dapat dilaksanakan. Seorang wirausahawan harus memandang sebuah permasalahan dari berbagai sudut pandang dan mencari cara baru untuk memecahkan masalahnya. Jika kelompok karyawan perusahaan mengurangi jumlah masalahnya, di sini wirausahawan harus mempertimbangkan masalahnya agar menjadi luas dan mendalam. Jika seorang wirausahawan di dalam usaha atau bisnisnya berniat untuk meninjau lagi semua pemecahan masalah yang mungkin terdapat di dalam daftar, maka beberapa pemecahan itu dapat digabungkan, sedangkan pemecahan masalah yang lainnya dapat dikesampingkan. [4]
Berdasarkan masalah dikemukan di atas, seorang entrepreneur berusaha mengubah masalah tersebut menjadi peluang kesuksesasan. Untuk mencapai maksud ini dibutuhkan kepemimpinan. Kepemimpinan selalu berhubungan dengan situasi tertentu. Situasi yang terjadi di Indonesia yakni adanya kesulitan mencari kerja perlu dibaringi dengan kemampuan menciptakan peluang kerja. Faktor-faktor yang mempengaruhi dibutuhkannya kepemimpinan entrepreneur Kristen dapat dipahami dalam uriaian berikut ini.
2.    Kreativitas
Kreatifitas dan inovasi adalah cirri khas entrepreneur. Kreatifitas dan inovasi adalah kemampuan yang Tuhan anugerahkan dalam diri manusia sehingga manusia mampu memelihara dan mengusahakan lingkungan di mana manusia berada dan berinteraksi. Melalui kreatifitas tersebut mansia mampu mengubah tantangan/kesulitan hidup menjadi peluang meraih kesuksesan. Mulculnya kreativitas berhubungan dengan konteks yang dihadapi manusia. Dalam hal ini kepemimpinan entrepreneur Kristen di Indonesia dibutuhkan karena beberapa hal yang dihadapi di Indonesia. Salah satunya adalah pengangguran yang juga menjadi masalah bagi gereja. Dalam konteks ini butuh seorang pemimpin Kristen yang mempunyai mimpi. Seorang pemimpin entrepreneur Kristen adalah seorang pemimpi yang hendak mewujudkan mimpinya menjadi kenyataan atau menjadi sukses di Indonesia. Seorang pemimpin yang melaksanakan kepemimpinan entrepreneur Kristen adalah seorang yang berani menciptakan peluang bagi orang lain di tengah-tengah masalah pengangguran. Dalam konteks pemahaman yang demikian maka hal-hal yang mendorong kepemimpinan entrepreneur Kristen adalah memahami realitas di Indonesia. Realitas itu dijelaskan sebagai berikut.

a.            Pengangguran terdidik meningkat

Penyajian mata kuliah diberikan kepada mahasiswa untuk menata kemampuan menciptakan peluang kerja yang memberi peluang bagi orang lain untuk memperbaiki kesejahteraan. Dalam hal ini seorang entrepreneur Kristen mesti memperhatikan realitas di Indonesia. Salah satu realitas yaitu kesulitan mendapat kerja sehingga mengakibatkan pengangguran. Hendro memakai istilah pengangguran terdidik. Menurutnya, salah satu realitas di Indonesia yang tidak dapat disangkal yakni Indonesia dihadapkan  pada bahaya atau ancaman pengangguran yang disebut dengan pengangguran terdidik yang semakin tinggi. Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Banyak factor yang menyebabkan terjadinya pengangguran. Salah satu yakni jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang dapat menampung tenaga kerja. Pengangguran terdidik sebagaimana yang dimaksud di atas adalah seorang yang telah lulus pendidikan dan ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Para penganggur terdidik umumnya dari kelompok masyarakat menengah keatas yang memungkinkan adanya jaminan kelangsungan hidup meski menganggur.[5]
Angka pengangguran pemuda terdidik mencapai 47,81 persen dari total angka pengangguran nasional. Lulusan perguruan tinggi yang diharapkan mendapat pekerjaan atau mampu menciptakan kerja ternyata tidak mampu mendapat pekerjaan dan menciptakan lapangan kerja. Apa yang terjadi yakni bahwa lulusan perguruan tinggi menduduki peringkat pengangguran terdidik tertinggi yaitu diperkirakan di level 5,8- 6,1 persen pada 2014 cukup realistis dengan asumsi pertumbuhan ekonomi dikisaran 6,8-7,2 persen dimana setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi dapat menciptakan lebih dari 350.000 kesempatan kerja. Beberapa penyebab antara lain perguruan tinggi merencanakan pengembangan pendidikan kurang selaras dengan perkembangan lapangan kerja.[6] Selain itu, pola pikir mahasiswa yang selalu ingin menjadi pekerja/pegawai. Paradigma yang dimiliki yakni setelah lulus kuliah, mencari pekerjaan bukan bisa membuat lapangan pekerjaan sendiri melalui wirausaha. [7] 
Ada sebagian yang saya hilangkan. Jika sudah dikopi paste maka jangan jadikan sebagai karya sendiri karena ini adalah karya saya.

b.         Mengurangi pengangguran
Faktor lain yang menyebabkan perlunya entrepreneurship Kristen adalah usaha untuk mengurangi pengangguran. Pengangguran tidak hanya ada di luar anggota jemaat tetapi juga dalam anggota jemaat. Gereja dari waktu ke waktu bergumul dalam menolong anggota jemaat yang tidak mempunyai pekerjaan. Salah satu ilmu yang dapat menolong kesadaran dan perwujudannya adalah entrepreneur. Entrepreneur bertujuan untuk mengurangi pengangguran. Walaupun demikian, para pengajar entrepreneur memperingatkan bahwa entrepreneur bukan merupakan ilmu ajaib yang mendatankan uang dalam sekejab (budaya instan yang melanda negeri ini), tetapi entrepreneur merupakan sebuah ilmu, seni, dan keterampilan untuk mengelola semua keterbatasan sumber daya, informasi, dan dana yang ada guna mempertahankan hidup, mencari nafkah atau meraih posisi puncak dalam karier melalui sebuah proses waktu yang relatif panjang. [9]
Bila satu orang lulusan perguruan tinggi menjadi wirausaha, maka kemungkinan ia akan mencari temannya sebagai patner dan mungkin salah satu temannya akan diajak untuk menjadi karyawan (bekerja kepadanya). Jika jumlah lulusan yang menjadi wirausaha adalah 10 %, maka yang akan bergabung dengannya bias menjadi 20 % ( satu partner dan satu karyawan). Dengan demikian jumlah pencari kerja angkatan tahun tersebut otomatis berkurang 30 %. [10]

c.          Tujuan dan manfaat entrepreneur 

ISINYA SAYA SIMPAN...........


3.      Kreativitas dan Inovasi dalam Entrepreneur Kristen
Tuhan adalah creator. Melalui firman-Nya segala yang ada dalam semesta ini tercipta (bnd. Kej.1). Oleh karena itu, seorang pemimpin Kristen yang menerapkan gaya kepemimpinan entrepreneur Kristen harus menyadari dan memiliki kemampuan dalam kreativitas dan inovasi. Kreativitas bukanlah semata-mata memecahkan masalah, tertapi menciptakan sesuatu yang lebih baik, orisinil, dan pemecahan masalah yang kreatif. Kreativitas juga merupakan cara mengoptimalkan dan menggunakan pengetahuan anda untuk mengatasi masalah yang belum ada jawaban yang pasti. Kreativitas adalah Kemampuan utama dan dasar menjadi kewirausahaan yang sukses,. Kreativitas adalah cara untuk menghasilkan kesuksesan dengan penciptaan ide, gagasan serta memunculkan  ide yang brilian. Kreativitas itu bisa dipelajari dan dilatih. Kreativitas merupakan kemampuan menggunakan cara yang berbeda dan lain dari yang orang lain lakukan. Kreativitas adalah kunci untuk merancang disain produk baru dan munculnya tegnologi baru. Tanpa kreatif berarti tidak ada penemuan.[13]
“Kreativitas seseorang bisa meletup takkala dihadapkan pada tantangan.” [14] Dalam hal ini tantangan yang dihadapi seseorang membuatnya memberdayakan imajinasi  untuk berpikir kreatif.  Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang. [15] Jadi, kunci sukses utama seorang setelah memutuskan untuk menjadi entrepreneur ialah berpikir kreatif. Tanpa kreativitas mimpi seorang entrepreneur hanyalah angan-angan saja. Berpikir kreatif harus memiliki dasar pola pikir kreatif. Hal ini dapat membantu memecahkan permasalahan guna menemukan solusinya.
Berpikir kreatif yaitu: (a) Menemukan gagasan, ide, peluang, dan inspirasi baru, (b) Mengubah masalah atau kesulitan dan kegagalan menjadi sebuah pemikiran yang cemerlang untuk langkah selanjutnya, (c) Menemukan solusi yang inovatif, (d) Menemukan suatukejadian yang belum pernah dialami atau yang pernah ada hingga menjadi sebuah penemuan baru, (e) Menemukan tegnologi baru, (f) Mengubah keterbatasan yang ada sebelumnya menjadi sebuah kekuatan atau keunggulan. [16]  

4.      Inovasi dalam entrepreneur Kristen
Maaf ISINYA SAYA SIMPAN ...... (rencana terbitkan buku)




[1] Kemampuan pemecahan Masalah seorang wirausaha, tersedia dalam, http://www.zainalhakim.web.id/kemampuan-pemecahan-masalah-seorang-wirausaha.html, diakses tanggal, 8/3 2015
[2] Kemampuan pemecahan Masalah seorang wirausaha, tersedia dalam, http://www.zainalhakim.web.id/kemampuan-pemecahan-masalah-seorang-wirausaha.html, diakses tanggal, 8/3 2015
[3] Kemampuan pemecahan Masalah seorang wirausaha, tersedia dalam, http://www.zainalhakim.web.id/kemampuan-pemecahan-masalah-seorang-wirausaha.html, diakses tanggal, 8/3 2015
[4] Kemampuan pemecahan Masalah seorang wirausaha, tersedia dalam, http://www.zainalhakim.web.id/kemampuan-pemecahan-masalah-seorang-wirausaha.html, diakses tanggal, 8/3 2015
[5] Jumlah pengangguran terdidik di Indonesia semakin meningkat,  tersedia dalam http://www.news.padek.co/detail/a/9820, diakses tanggal, 10/3 2015
[7] Jumlah pengangguran terdidik di Indonesia semakin meningkat,  tersedia dalam http://www.news.padek.co/detail/a/9820, diakses tanggal, 10/3 2015
[8]Hendro, Dasar-dasar Kewirausahaan Panduan bagi Mahasiswa untuk Mengenal, Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis (Jakarta: Erlangga, 2014), hlm. 5.
[9] Hendro, Dasar-dasar Kewirausahaan Panduan bagi Mahasiswa untuk Mengenal, Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis (Jakarta: Erlangga, 2014), hlm. 5-6.
[10] Hendro, Dasar-dasar Kewirausahaan Panduan bagi Mahasiswa untuk Mengenal, Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis (Jakarta: Erlangga, 2014), hlm. 5-6.
[11]Hendro, Dasar-dasar Kewirausahaan Panduan bagi Mahasiswa untuk Mengenal, Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis (Jakarta: Erlangga, 2014), hlm. 7-8
[12] Hendro, Dasar-dasar Kewirausahaan Panduan bagi Mahasiswa untuk Mengenal, Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis (Jakarta: Erlangga, 2014), hlm. 17
[13] Hendro, Dasar-dasar Kewirausahaan Panduan bagi Mahasiswa untuk Mengenal, Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis, (Jakarta: Erlangga, 2014), hlm. 107
[14] Hendro, Dasar-dasar Kewirausahaan Panduan bagi Mahasiswa untuk Mengenal, Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis (Jakarta: Erlangga, 2014), hlm. 103
[16] Hendro, Dasar-dasar Kewirausahaan Panduan bagi Mahasiswa untuk Mengenal, Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis, (Jakarta: Erlangga, 2014), hlm. 105


Membangun Paradigma Entrepreneur

Kompetensi Dasar 5
Menjelaskan bagaimana Membangun paradigm entrepreneurship

Setiap orang ketika memutuskan untuk bekerja dalam profesi tertentu selalu dipengaruhi oleh cara pandang yang dimilikinya. Misalnya ada yang ingin memiliki kelimpahan uang kemudian mendorongnya untuk menemukan dan melakukan pekerjaan yang cocok dengan cara pandang.  Menjadi entrepreneur juga tidak dapat dipisahkan dengan paradigma. Paradigma entrepreneurship adalah cara pandang visi terhadap realitas dari  sutu usaha yang berisi sikap dan nilai serta perilaku uasaha. Paradigma ini bisa direalisasikan dalam usaha bila didukung pula dengan pengetahuan dan keterampilan teknis administrasi dan manajerial. [1]
Seorang entrepreneur perlu mengenal diri sendiri, membangun sikap mental (mindset) entrepreneur. Paradigma entrepreneur seorang entrepreneur adalah visi seorang entrepreneur terhadap realitas. Ada banyak realitas yang dihadapi manusia, khususnya realitas sosial yang sering mendatangkan tantangan atau kesulitan. Terhadap realitas seperti ini, seorang entrepreneur tertantang menemukan visi untuk mengatasi tantangan tersebut. Visi seorang entrepreneur adalah dambaan atau cita-cita seorang entrepreneur di masa mendatang berupa kondisi yang lebih baik dan dapat dicapai. Untuk bisa mencapai visi maka diperlukan norma, system nilai, dan keyakinan yang akan menjadi landasan berperilaku. Visi atau tujuan hidup manusia bermacam-macam. Ada yang ingin mnjadi entrepreneur yang sukses, ada yang ingin menjadi pendidik yang sukses, dll[2].
Visi seorang entrepreneur merupakan visi (tujuan) yang terukur, maksudnya visi tersebut dapat direalisasikan dalam tahapan waktu. Untuk itu maka dalam menentukan visi (tujuan), seorang entrepreneur perlu mempertimbangkan tiga hal penting dalam dalam menetapkan tujuan hidup, yakni:
a.       Ingin menjadi apa
b.      Ingin melakukan apa
c.       Ingin memiliki apa
Tiga elemen penting dalam penetapan visi atau tujuan seorang entrepreneur Kristen searah dengan apa yang dinyatakan dalam Alkitab, yaitu Allah menempatkan manusia di dunia dengan tujuan yang telah dirancang Allah. Bila merujuk pada Kejadian 2:15 maka jelaslah bahwa Allah menemptakan manusia di Eden dengan tiga elemen di atas: menjadi apa, melakukan apa dan memiliki apa. Penulis Injil Matius ketika memaparkan doa Bapa Kami yang didalamnya mengandung salah satu kehendak Tuhan yaitu agar manusia terjamin ekonominya: makanan yang secukupnya atau rejeki yang secukupnya. Untuk mencapai maksud ini perlu kerja keras.
Jadi kebenaran prinsip: ingin menjadi apa, ingin melakukan apa, ingin memiliki apa tidak bertentangan sepanjang masih dalam control firman-Nya. Maksudnya tiga elemen tersebut dalam praktiknya tidak dapat dipisahkan dari maksud Allah sebagaimana yang disaksikan dalam firman-Nya. Prinsip ingin menjadi apa tidak bertentangan sepanjang menjadi apa tidak bertentangan dengan firman-Nya, dengan maksud yang sama berlaku untuk prinisp ingin melakukan apa, keinginan yang sesuai firman-Nya pastilah keinginan yang baik. Ingin melakukan apa harus bersesuaian dengan firman Tuhan. Demikian juga prinsip memiliki apa sepanjang bersesuaian dengan firman-Nya. Tiga prinsip ini saling berkorelasi satu dengan yang lainnya. Dengan demikian seorang entrepreneur Kristen yang bervisi ingin menjadi apa akan mempengaruhi usahanya yakni melakukan apa yang berdampak pada memiliki apa dalam bidang financial dan kehidupan rohani.
Selain visi di atas, ada tiga nilai yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan tujuan, yakni: [3]
a.       Nilai yang berorientasi kemajuan (teknologi) atau berwawasan modern.
b.      Nilai yang berorientasi materi dan non materi, meskipun tidak menolak uang
c.       Orientasi mutu.








[1]S. Supriyanto, How to become a successful entrepreneur (Yogyakarta : Andi, 2014) hlm.29
[2]S. Supriyanto, How to become a successful entrepreneur (Yogyakarta : Andi, 2014) hlm.29
[3]S. Supriyanto, How to become a successful entrepreneur (Yogyakarta : Andi, 2014) hlm.30

Meneguhkan kemandirian sebagai fokus entrepreneurship

Kompetensi Dasar 4

Menjelaskan cara meneguhkan kemandirian sebagai focus entrepreneurship/Keputusan Menjadi Entrepreneur Kristen

Seorang pemimpin jemaat mesti menyadari bahwa keputusan menjadi seorang entrepreneur memerlukan proses berpikir yang matang. Artinya menjadi seorang entrepreneur membutuhkan keputusan dengan mempertimbangkan indicator-indikator yang menunjukkan bahwa seorang dapat menjadi seorang entrepreneur sebagai pilihan hidup dalam menyelesaikan masalah-masalah kehidupan. Indikator-indikator yang menunjukkan bahwa seseorang harus mulai  segera mengambil keputusan untuk menjadi entrepreneur (pengusaha) bila: [1]
a.       selalu menularkan ide-ide kreatif dan gagasan yang brilian untuk orang lain, teman, atau saudara.
b.      merasa lelah bekerja dan terus bekerja sehingga sudah bosan diperintah terus tentang apa yang saudara kerjakan: harus ini, kesana, target, dan target datang seperti air bah.
c.       Tiba-tiba anda melihat sesuatu yang berbeda dari teman anda (dalam cara pandang). Mengapa seperti itu ?
d.      Tingkat keingintahuan anda sangat tinggi dalam menghadapi masalah atau suatu kejadian.
e.       Karier anda berjalan di tempat atau sedikit harapan untuk berkembang dan usiapun telah merambat naik di atas 40 tahun, tetapi posisi puncak tinggallah mimpi.
f.       Anda sudah tidak lagi memiliki sesuatu untuk dilakukan dan tantangan yang paling berat di pekerjaan telah anda lampaui, tinggal menyelesiakan dengan baik saja atau menjelang pension.
g.       Anda bukan type pegawai yang harus berangkat pagi dan pulang sore. Anda merasa bahwa tidak ada pengembangan bakat atau kemampuan yang lebih berarti daripada sesuatu pekerjaan yang monoton dan itu-itu saja (indahnya monotonisme).
h.      Anda ingin membuktikan diri bahwa ada tantangan baru di luar yang lebih menarik dibandingkan bekerja. Itu bisa anda lakukan.
i.        Anda tidak ingin menjadi orang yang biasa-biasa saja. Karena hidup hanya sekali saja, mengapa anda tidak mengisinya dengan memorable?
Berbagai indicator yang dikemukakan di atas, bila  ditemukan atau terjadi dalam diri seseorang maka ia dapat memutuskan untuk menjadi entrepreneur. Keputusan tersebut segera diambil, jangan ditunda, mulailah menjadi entrepreneur. Bila segera merealisasikan keputusan menjadi entrepreneur maka terciptalah peluang memberi kesempatan kerja kepada orang lain. Dengan demikian meminimalisasi pengangguran. Itulah sebabnya keputusan menjadi entrepreneur segera diambil dengan urgensi pengurangan pengangguran.




[1] Hendro, Dasar-dasar Kewirausahaan Panduan bagi Mahasiswa untuk Mengenal, Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis (Jakarta: Erlangga, 2014), hlm. 201